ADAKAH pernikahan yang beracun?
Meskipun diawali dengan saling mencintai dan saling menghargai, pasangan suami istri bisa saja terjebak dalam toxic marriage jika tidak bisa mengatasi berbagai masalah yang datang.
Jika suami dan istri merasa pernikahan bak neraka, saatnya mengatasi masalah sebelum pernikahan kandas di tengah jalan.
Pertama, mengakui adanya masalah dalam hubungan pasutri. Suami dan istri harus sama-sama menyadari dan mengakui bahwa pernikahan mereka sedang bermasalah. Dengan mengakui bahwa semua sedang tidak baik-baik saja, kita bisa berusaha memulihkannya dengan lebih tenang.
Kedua, sama-sama berniat untuk memperbaiki hubungan. Karena pernikahan adalah urusan take and give serta kompromi, maka niat untuk memperbaiki hubungan harus ada dalam hati suami dan istri. Jika hanya satu pihak yang berniat memulihkan kondisi pernikahannya, itu ibarat bertepuk sebelah tangan.
Ketiga, mengingat kembali apa yang melandasi pernikahan. Sosok pasangan tentulah memiliki sifat dan sikap yang kita kagumi sehingga dulu kita mau menikah dengannya. Jika kita merasa pasangan telah berubah dan sebaliknya, kita bisa saling mengingatkan tentang kekaguman yang kita rasakan dulu.
Manusia memang beradaptasi dengan zaman, namun kita tentu menginginkan pasangan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, bukan menjadi lebih buruk dari karakter aslinya.
Keempat, mengambil keputusan akhir. Suami istri mesti mempertimbangkan baik-baik Keputusan yang akan mereka ambil untuk menuntaskan masalah toxic marriage.
Jika ingin mempertahankan rumah tangga, kedua pihak mesti berjuang keras untuk memperbaiki kondisinya. Jangan mudah mengeluh dan tetaplah menjaga pikiran positif. Tapi jika berkali-kali sudah diupayakan dan kesalahan selalu terulang, berkonsultasilah dengan psikolog juga ahli agama untuk memastikan keputusan kita. Apa pun itu, tetap ada konsekuensinya. 
KOMENTAR ANDA